SELAMAT DATANG DI :

SELAMAT DATANG DI :

Cara Menulis Puisi dengan Mudah

Selayang Pandang tentang Puisi sebagaimana diulas oleh Farikhatul 'Ubudiyah dijelaskan sebagai berikut: Pada postingan sebelumnya, mengenai postingan Mengenal Puisi Secara Umum, kita sudah mengulik makna puisi secara harfiah atau secara terminologi kan? Nah, pada kali ini, saya akan mengenalkan kepada kalian mengenai CARA PENGUNGKAPAN PENCIPTAAN PUISI Puisi dapat dibedakan menjadi puisi lirik dan puisi epik. Langsung saja kita memahami pengertiannya agar lebih mudah. 1. Puisi Lirik Puisi ini menurut penulis seperti halnya puisi pada lirik lagu. Sangat padat dan singkat. Namun, menurut pemaparan Farikhatul 'Ubudiyah dijelaskan bahwa puisi lirik banyak mengeksplorasi subjektivitas dan individualitas aku lirik dalam sajak. Puisi jenis ini lebih mengutamakan suasana daripada tema maupun makna kerap perlu dipahami dalam kaitan dengan suasana batin tertentu yang hendak dibangun daripada dengan pesan-pesan moral (Budianta, 2008). Puisi lirik dapat dibedakan menjadi beberapa jenis lagi, yakni: A. Himne atau pujian terhadap Tuhan B. Ode atau pujian terhadap seseorang atau sesuatu yang dianggap luhur C. Soneta atau puisi empat belas baris untuk mencurahkan rasa dan pengalaman batin D. Elegi atau puisi yang mengungkapkan kesedihan Hal-hal tersebut diungkap berdasarkan amanat (Sugiarto, 2015). 2. Puisi Epik Puisi ini menurut perspektif penulis, lebih menggambarkan kepada puisi yang bercerita berbentuk narasi sehingga hampir mirip seperti cerpen. Akan tetapi, merunut pendapat Farikhatul 'Ubudiyah diterangkan bahwasanya puisi epik ini adalah puisi yang mengandung unsur-unsur epos dan narasi. Puisi ini digunakan sebagai media untuk mengisahkan sesuatu sehingga sering disebut puisi kisahan. Selain itu, puisi epik juga kerap disebut sajak naratif karena bergaya prosais sambil tetap mempertahankan unsur-unsur puitik yang umum dijumpai dalam puisi. Contoh puisi epik adalah balada. Sugiarto menambahkan, berdasarkan pengungkapannya, puisi juga ada jenis puisi dramatik, yaitu puisi yang mengandung unsur-unsur drama. Ciri khasnya adalah adanya dialog, tokoh, dan bersifat atraktif. === Dalam proses kreatif meulis puisi, penyair memiliki cara untuk bisa menuliskan sajaknya. Menurut Ewardi Endraswara (2003), proses penciptaan dapat diawali dengan pengindraan, perenungan, dan pengendapan serta memainkan kata. Pengindraan sudah dimulai sejak manusia lahir, akan tetapi dalam berlatih melakukan pengindraan, dilakukan melalui "rasa" (rasa njaba-njero). Pengindraan dilakukan dengan menyaksikan fenomena alam dengan merasakan sampai ke nurani yang terdalam. Perenungan dan pengendapan yang dimaksud adalah memperkaya dengan asosiasi. Sesuatu yang telah diindra itu diasosiasikan dengan hal-hal lain untuk kemudian mengaitkannya. Selanjutnya memainkan kata, yaitu menumpuk-numpuk kata dengan memerhatikan estetika. Poros penciptaan puisi adalah bagaimana kecermatan dan kelihaian mencari, memilih, dan menyusun kata indah. Abdul Wachid B.S. (2016) mengungkapkan bahwa cara tersebut adalah jalan spiritual dan jalan bahasa. Jalan spiritual menjadikan penyair didikte oleh suara ruh. Selanjutnya, ruh itu membutuhkan badan yang berbentuk bahasa. Proses kreatifnya digambarkan, "penyair seperti mabuk sehingga seringkali puisi secara makna telah utuh (jadi): Kata-kata mengalir deras di luar perhitungan kesadaran yang coba dibangun oleh penyair." Dalam keadaan penciptaan puisi seperti ini, tujuannya adalah mengungkapkan makna sehingga menggunakan bahasa tidak ruwet penuh metafora. Pada strategi kedua, yaitu melalui jalan bahasa. Penulisan puisi menggunakan jalan bahasa merupakan upaya mewadahi respon intuisi, pikiran dan perasaan seorang terhadap realitas, baik hal itu realitas alam, realitas budaya, maupun realitas transendensi. Bagi Sapardi Djoko Damono, puisi bukan "apa", melainkan "bagaimana" puisi itu dituliskan. Penyair Kondang Chairil Anwar pun disiplin dalam perhitungan bahasa, "dengan cara menimbang, memilih, mengupas, dan kadang sama sekali membuang, baru mengumpulsatukan". Lebih ekstrem lagi

0 Response to "Cara Menulis Puisi dengan Mudah"

Post a Comment