SELAMAT DATANG DI :

SELAMAT DATANG DI :

KAJIAN SASTRA – Membaca Kritis Masalah Pada Sebuah Paragraf

Pembaca yang budiman, apakah anda pernah membaca literatur sastra yang lebih mendalam? Sebaiknya bila anda belum pernah atau sudah pernah sekalipun perlu memperhatikan bagaimana dimensi kajian sastra yang berhubungan dengan topik dan tema dalam membaca kritis untuk menentukan masalah pada sebuah paragraf . Pada judul di atas ini sudah mewakili bagaimana seseorang dalam membaca kritis masalah pada sebuah paragraf.
Dalam literatur sastra, kita menemukan adanya sebuah paragraf yang merupakan bagian dari suatu karangan yang disusun dari kata per kata menjadi suatu kalimat yang utuh dan terdiri dari beberapa kalimat. Unsur dalam sebuah paragraf saling berkaitan. Paragraf yang baik adalah memiliki rangkaian unsur-unsur dalam paragraf itu sendiri. Masalah, ide pokok, kalimat utama, kalimat penjelas, fakta ataupun pendapat harus benar-benar ada dalam mengkaji membaca kritis serta menemukan masalah dalam sebuah paragraf. Inilah merupakan sebuah kajian penting dalam sebuah paragraf. Dengan adanya keterkaitan yang lain adalah kohesi dan koherensi yang berkesinambungan. Jadi, sebuah paragraf yang padu, baik juga ideal, harus mempertahankan hal-hal tersebut.
Masalah dalam sebuah paragraf merupakan sesuatu yang harus diselesaikan atau dicari jalan keluarnya. Pemahaman yang baik tentu akan memudahkan seseorang dalam menentukan permasalahan dalam sebuah paragraf. Selain pemahaman, nalar dan logika harus pula diperhatikan secara logis, lugas dan masuk akal. Dari segi teori bahkan seharusnya lebih digunakan sebelum masuk ke dalam praktiknya. Dari segi cara, sebenarnya tidak sedikit dalam mencari sumber-sumber dari masalah itu sebagaimana bisa dilakukan dengan cara berikut :
<![if !supportLists]>1.)    <![endif]>Usahakan menemukan sumber dari masalah itu sendiri. Misalnya, dalam sebuah paragraf
terdapat klimaks dan antiklimaks.

<![if !supportLists]>2.)   <![endif]>Contoh sebuah paragraf yang mengandung masalah, perlu dikupas secara riil tanpa menyimpang kepada paksaan dan bukan lebih mengarah kepada unsur subyektifnya. Dari hal ini anda bisa melihat kalimat berikut : Kegiatan belajar mengajar di sekolah tidak akan berjalan lancar jika guru tidak memiliki prinsip dalam mengatur, memahami dan melaksanakan tugasnya secara disiplin dan konsekuen. Guru ibarat nakhoda dan murid sebagai penumpangnya. Jika guru tidak dapat memanajemen waktu pembelajaran secara efisien dan efektif, bagaimana mungkin seorang murid akan mampu memahami pelajaran yang diajarkan dengan tepat sasaran.

<![if !supportLists]>3.)   <![endif]>Pada contoh paragraf di atas, sumber masalah berasal dari guru yang belum mampu menangani serta memanajemen waktu pembelanjaran, sehingga kurang tertatanya waktu yang membuat guru tidak konsekuen dalam menjalankan kewajiban serta lebih mengarah kepada ketidakdisiplinan. Dengan demikian, seorang guru yang baik harus mampu menjadi panutan yang baik bagi murid-muridnya.

<![if !supportLists]>4.)   <![endif]>Dalam menentukan masalah dalam sebuah paragraf, kita harus pandai dalam mencari sumber masalah yang jelas dari paragraf yang kita baca. Tidak cukup hanya membaca sekilas saja, namun harus dengan membaca kritis. Seorang yang mampu membaca kritis, tentu akan mampu memahami sebuah paragraf serta masalah-masalah yang berkaitan di dalamnya.

<![if !supportLists]>5.)   <![endif]>Anda dapat melatih membaca kritis dengan lebih sering membaca berita terkini melalui media cetak, seperti koran, majalah, tabloid dan sejenisnya. Atau jika anda lebih tertarik, silahkan saja untuk mendengar informasi dari sebuah media massa elektronik, misalnya Televisi, Radio dan sebagainya. Dengan cara ini juga merupakan hal yang penting untuk membiasakan diri dalam mengetahui informasi terkini.

<![if !supportLists]>6.)   <![endif]>Membaca kritis perlu adanya ketelitian dan memang harus jeli. Karena di dalam membaca kritis kita lebih diarahkan kepada penilaian objektif, bukan seperti karya fiksi yang cenderung ke arah subyektif.

<![if !supportLists]>7.)   <![endif]>Artikel dan karya tulis ilmiah banyak yang menampilkan permasalahan secara kompleks.  Tidak ada salahnya untuk menerapkan membaca kritis sebuah artikel atau karya tulis ilmiah. Anda akan dihadapkan pada kontekstual secara bahasa dalam memahami makna yang terkandung di dalamnya.  Perlu adanya ide pokok permasalahan yang harus anda ketahui.

<![if !supportLists]>8.)   <![endif]>Dalam membaca kritis, anda lebih baik bila mengetahui teknik cara membaca kritis itu sendiri, yakni dengan cara berpikir kritis. Maksud dari berpikir kritis di sini adalah ketetapan yang hati-hati dan tidak tergesa-gesa dalam menentukan pilihan, yakni untuk apakah kita sebaiknya menerima, menolak atau menangguhkan penilaian terhadap suatu pernyataan dan tingkat kepercayaan yang mana kita menerima atau menolaknya. Berpikir kritis itu berkaitan dengan membaca kritis. Hal ini karena membaca kritis adalah aplikasi dari berpikir kritis.

<![if !supportLists]>9.)   <![endif]>Untuk mengetahui lebih dalam tentang berpikir kritis. Ada karakteristik penting yang berhubungan dengan itu. Pola seseorang yang hidup dengan kejujuran terhadap dirinya sendiri,  tegas, mampu melawan segala bentuk manipulasi, mengatasi kebingungan, bertanya, mendasarkan dalam penilaianya pada bukti yang konkret, mencari hubungan antar topik dan bebas secara intelektual.

            Dengan memperhatikan ke-sembilan aspek di atas, kita akan mengerti bahwa membaca kritis berawal dari berpikir kritis. Hal inilah yang akan memudahkan kita menentukan problematika dan unsur-unsur yang terkait, terutama dalam membaca sebuah paragraf. Dengan bekal itu kita akan terbiasa membaca kritis. Untuk itulah kita perlu untuk berpikir kritis dan membaca kritis. Selain itu, ketika belajar, kita harus menggunakan cara berpikir kritis. Oleh sebab itu,  anda sebagai pengamat kajian sastra  ini; baik pelajar, mahasiswa ataupun umum, kita harus memiliki kemampuan berpikir kritis. Nah, ketika kita memiliki kemampuan berpikir kritis, otomatis dalam membaca kritispun akan sangat mudah untuk kita lakukan.

                                                                                    Tangerang Selatan, 11 Agustus 2015



Dirham A.

Jika anda hendak menyalin tulisan ini, harap mencantumkan sumber artikelnya.
Like, Share, Kritik dan Saran (Komentar) sangat dibutuhkan guna meningkatkan kualitas karya di masa mendatang.

Terima kasih atas kunjungannya dan jangan lupa untuk mengikuti atau berlangganan




Kajian Sastra
Menulis itu penting (dictio.id)

0 Response to "KAJIAN SASTRA – Membaca Kritis Masalah Pada Sebuah Paragraf"

Post a Comment