" CAHAYA YANG BERMALAM "
Merekah
merah dalam kepungan hitam
Tak
ubahnya bagai setan yang dendam
Menumpahkan
gelojak temaram
Pada
cahaya yang bergaham
Ah,
lagi-lagi cahaya itu makin larut
Pada
sendi-sendi jiwa yang takut
Adakalanya
kosong bila dari sorot
Tatapannya
tak bermakna
Wah,
sayang beribu
Sekarang
dan dulu
Cahaya
itu setia pada pertengahan
Warna dan bentuknya seganjar kan?
Tapi
begini sayangnya
Cahaya
yang kesepian itu akan memudar
Mungin
bersembunyi dibalik luapan
Tanpa perlu lagi bercahaya
Mungkin
tinggal sepuluh hari lagi
Yang
sisanya ia akan tenggelam
Lalu, kembali memancarkan cahaya
Tapi
bukan pada malam permulaan
(Yogyakarta,
31 Desember 2013)
Read
: 982 People | Comments : 79 | Like : 234 People | Rate : ✪ ✪ ✪
0 Response to "BULAN BAHASA - PuiSi "Cahaya yang Bermalam""
Post a Comment